Kamis, 03 Februari 2011

Jomblo adalah Pilihan

JOMBLO! Tipe mahasiswa seperti ini terkadang dianggap terlalu menyedihkan, karena tiada laku-laku (unsold). Terkadang mahasiswa memilih jomblo bukan karena tiada laku, tetapi karena ia memang tiada pengen berpacaran demi meraih cita-citanya dimasa depan (Ciyeee...)
jika dilihat dari segi positif, mahasiswa jomblo memiliki beberapa keunggulan:
1. Pandai menahan hawa nafsu (terutama nafsu pacaran)
2. Memiliki banyak waktu untuk mengerjakan aktivitas lain, karena waktu untuk pacaran, nge-date, ataupun apel tidak ada.
3. Terjauh dari pelanggaran antara laki-laki dan perempuan, yang memang lagi marak terjadi di akhir zaman ini. Pelanggaran laki-laki dan perempuan biasanya dimulai dari berduaan, pegangan tangan, saling merayu dan akhir-akhirnya sama-sama hilaf (melakukan hal-hal yang diinginkan,... eh salah! maksudnya melakukan hal-hal yang terlarang)
4. Lebih hemat uang, karena tidak terpotong untuk jatah jajanin pacar. hehehe,,,
5. Lebih punya banyak temen, kalo udah punya pacar, biasanya agak terbatas akrab/bergaul dengan cewek lain (takut dicemburui pacarnya kalee...)

Jadi, jomblo bukanlah sebuah status yang memalukan apalagi HINA. jomblo adalah pilihan hidup, yang dipilih oleh orang-orang yang sudah terlanjur yakin bahwa dengan jomblo, akan lebih jadi orang sukses di masa depan!

Rabu, 02 Februari 2011

Superbeton Dari Abu Vulkanik Gunung Merapi

Oleh: Anton Kuswoyo*

*) Peserta PKL tahun 2011 di Pusat Penelitian Fisika, PUSPIPTEK-LIPI Serpong

Bencana gunung merapi beberapa waktu lalu masih menyisakan duka yang mendalam. Kawasan Yogyakarta dan sekitarnya nyaris musnah diterjang lahar panas dan hujan abu vulkanik. Tak terhitung berapa korban dan jumlah kerugian harta benda. Sawah, ladang, hingga binatang ternak musnah oleh ganasnya lahar panas. Hujan abu vulkanik yang berkepanjangan dalam jumlah banyak, menjadi masalah serius. Abu vulkanik, yang dikenal dengan sebutan wedus gembel, bukan sembarang abu layaknya abu biasa. Abu vulkanik mengandung mineral-mineral silika dan kuarsa yang keras dan sangat tajam, jika dilihat dengan menggunakan mikroskop. Abu vulkanik sangat berbahaya bagi kesehaatan, bisa menyebabkan iritasi mata, gangguan pernapasan akut hingga gangguan pada kulit. Pada tanaman pun menyebabkan layu, karena abu vulkanik menutupi stomata daun-daunan, sehingga proses fotosintesis terhambat. Selain itu juga dapat menyebabkan kerusakan pada mesin jet pesawat, jika abu vulkanik meenyelinap masuk ruang pembakaran mesin jet.

Bencana gunung merapi telah berlalu. Kini, yang tersisa hanyalah kesedihan dan duka yang mendalam. Namun bagi seorang fisikawan, fenomena tersebut harus dicari hikmah yang tersembunyi dibaliknya. Allah pasti menyimpan misteri di setiap kejadian di muka bumi. Abu vulkanik, sumber bencana ternyata mengandung mineral yang sangat berharga dan bermanfaat bagi manusia. Kandungan silika pada abu vulkanik, sekitar 60-78 %, bisa dimanfaatkan untuk membuat super beton berkekuatan tinggi (high-strength), melebihi beton pada umumnya. Bagaimana caranya?

Silika (SiO2) maupun Kuarsa (Si) mempunyi sifat keras, dan tajam jika dijadikan dalam ukuran nanometer, mempunyai sifat unggul yang sangat baik untuk bahan campuran dalam pembuatan beton. Beton mempunyai empat komposisi utama, yakni semen, air, agregat halus (pasir) dan agregat kasar (batu koral/kerikil). Agregat berfungsi sebagai bahan pengisi beton, sedangkan campuran semen dan air, yang disebut pasta, berfungsi untuk mengikat agregat agar menjadi satu dalam bentuk padatan (beton). Namun, jika dilihat dari ukuran agregat, maka pada beton terdapat pori-pori yang cukup banyak, sehingga tingkat porositasnya tinggi. Jika porositas ini diisi dengan material berukuran cukup kecil, maka beton akan semakin padat dan kuat. Nanosilika (silika dalam ukuran nanometer), dapat berperan sebagai bahan tambahan (substitusi) untuk membuat super beton berkekuatan tinggi (high-strength). Beton berkekuatan tinggi dengan tingkat porositas rendah sangat cocok diaplikasikan sebagai bantalan rel kereta api, yang selama ini bantalan rel kereta api menggunakan kayu ulin yang semakin langka. Selain itu, super beton juga sangat cocok untuk struktur bangunan lahan rawa, yang selalu tergenang air. Dengan tingkat porositas rendah, air tidak akan masuk dalam struktur beton, sehingga umur beton menjadi lebih panjang/awet.

Proses pembuatan nanosilika sendiri melalui beberapa tahap. Pertama abu vulkanik dibersihkan dari unsur pengotor. setelah mencapai kemurnian silika cukup tinggi, selanjutnya proses penggerusan dengan menggunakan alat Planetary Ballmill selama kurang lebih 30 jam. jika sudah mencapai ukuran dibawah 100 nanometer, maka silika sudah dianggap sebagai nanosilika. nanosilika ini kemudian dijadikan bahan substitusi beton dengan perbandingan tertentu, sehingga keberadaannya mampu menjadi material pengisi pori-pori beton. tidak cukup sampai disitu, super beton masih harus ditambah dengan polymer resin sebagai bahan perekat. sehingga dihasilkan super beton yang benar-benar kuat, berkali-kali lipat dibandingkan beton biasa.

Sebagai fisikawan, setiap kejadian ataupun bencana harus dicari hikmahnya. fenomena alam juga merupakan ayat-ayat Allah yang bisa kit abaca, kita pelajari dan pada akhirnya akan kita temukan kebesaran Sang Pencipta.

Selasa, 01 Februari 2011

Fiska dan Cinta

Oleh: Anton Kuswoyo
[pernah dimuat di Harian Radar Banjarmasin, 9 Oktober 2010]

Fisika adalah ilmu yang mempelajari segala fenomena alam, baik itu yang tampak nyata maupun yang abstrak dan tidak nyata wujudnya. Bahkan fisika pun bisa digabungkan dengan berbagai disiplin ilmu lain, misalnya gabungan antara fisika dengan geologi menjadi Geofisika, fisika dengan astronomi menjadi astronofisika, fisika dengan kesehatan menjadi fisika medis, fisika dengan ekonomi pun bisa menjadi ekonofisika, dan masih banyak lagi gabungan ilmu-ilmu yang lainnya.
Fisika selalu mempelajari fenomena alam dengan mengubahnya menjadi persamaan-persamaan matematis dan konsep-konsep sederhana yang mudah dipahami, atau setidaknya bisa dipelajari. Biasanya Fisika selalu mampu menyelesaikan setiap permasalahan alam yang sebelumnya rumit. Bahkan seringkali ilmu fisika menemukan kebenaran ayat-ayat Allah, melalui beberapa ekperimen.
Lalu apa kaitannya fisika dengan cinta? yang merupakan perasaan manusia, dalam hal ini adalah cinta antara laki-laki dan perempuan. Cinta secara sederhana adalah perasaan suka dan rasa sayang terhadap lawan jenis. Cinta adalah anugerah yang suci dari Allah, sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an: “Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya, ialah Dia menciptakan bagi kamu pasangan dari jenis kamu sendiri agar kamu merasa tenang bersamanya dan Dia menjadikan cinta dan kasih sayang di antara kamu. Sesunguhnya yang demikian itu menjadi tanda-tanda kekuasaan-Nya bagi kaum yang berpikir” (Ar-Ruum:21)
Jelaslah bahwa tujuan diciptakannya cinta adalah untuk kebahagiaan bagi pasangan manusia. Kebahagiaan yang hakiki, bukan kenikmatan sesaat yang kadang juga mengatasnamakan cinta. Penulis tertarik menghubungkan Fisika dan Cinta karena semata-mata agar cinta juga bisa dituliskan dalam bentuk persamaan-persamaan sederhana yang mudah dimengerti. Sehingga untuk menemukan cinta sejati, seseorang bisa mengikuti tahap-tahapnya dengan benar. Bukankah cinta juga fenomena yang terjadi di alam? Tentu bisa dipelajari.
Ilmu Fisika menjelaskan dengan baik, bahwa partikel yang berbeda jenis (proton yang bermuatan positif dengan elektron yang bermuatan negatif) memilik gaya tarik menarik yang dikenal dengan gaya Coulomb. Besar gaya coulomb ini berbanding lurus dengan hasil kali muatan-muatan partikel dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak keduanya. Demikian halnya dengan cinta. Besarnya cinta antara laki-laki dan perempuan berbanding lurus dengan rasa suka, kagum, saling menghargai dari masing-masing individu. Di sinilah perlunya mengawali cinta dengan nilai-nilai kepribadian yang baik. Agama mengajarkan bahwa setiap laki-laki sholih selalu mendapatkan pasangan wanita sholihah, Allah menciptakan laki-laki baik untuk wanita yang baik. demikan juga sebaliknya. Hal ini sudah terbukti dalam kehidupan sehari-hari. Artinya, kekuatan cinta yang suci, akan semakin besar sebanding dengan nilai-nilai kepribadian maupun moral dari tiap individu (laki-laki dan perempuan). Namun cinta akan semakin luntur jika ‘jarak’ yang memisahkan semakin besar. Berbanding terbalik dengan kuadrat jarak (jarak dikali dengan jarak). Dalam hal cinta, jarak bisa diartikan jarak fisik, misalnya jika pasangan berpisah cukup lama dan terus-menerus, maka lama-kelamaan cinta akan memudar. Tetapi jika selalu bersama setiap saat, maka cinta akan tumbuh semakin kuat. setidaknya salau terpisah oleh jarak, namun tetap menjalin komunikasi dengan baik, akan menjaga keutuhan cinta.
Dalam perjalanannya, kadang cinta mengalami berbagai masalah dan tekanan (stress) batin. Nah, disini ilmu fisika berperan untuk menganalisa tekanan akibat cinta. Dalam fisika, tekanan didefinisikan sebagai gaya per satuan luas, atau dengan kata lain tekanan berbanding lurus dengan gaya yang diberikan, namun berbanding terbalik dengan luas bidang permukaan yang dikenai gaya tersebut. Terlihat bahwa, semakin kecil luas penampang maka tekanan yang timbul akan semakin besar, sebaliknya, semakin besar luas penampang maka semakin kecil tekanan yang didapatkan. Jika diasumsikan bahwa luas penampang adalah daerah intensitas pertemuan kita dengan si pasangan kita. Secara otomatis, semakin sering kita bertemu, maka luasnya daerah pergaulan kita semakin besar, sehingga kita akan selalu terangsang untuk saling bercerita dalam masalah kehidupan sehari-hari baik itu soal pekerjaan, pertemanan ataupun yang lainnya. Sehingga tekanan dalam beban pikiran kita akan turut berkurang. Inilah indahnya ilmu fisika, bisa diaplikasikan untuk mengurangi stress (tekanan). berdasarkan konsep fisika ini, jika kita mengalami suatu masalah, solusinya ada dua yaitu memperkecil masalah kita, atau memperbesar kemampuan kita untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Namun bagimana bagi orang yang belum punya pasangan? lagi-lagi ilmu fisika mampu menganalisis permasalahan ini sekaligus memberi solusi dengan persamaan yang mudah dipahami dan dituliskan dalam bentuk rumus energi potensial yang berbunyi:
"energi potensial sebanding dengan massa dan ketinggiannya.
Dari persamaan tersebut, dapat disimpulkan bahwa jika kita ingin mendapat pasangan maka kita harus memperhatikan nilai dari ketinggian, adapun yang dimaksud ialah ketinggian kita dalam berpenampilan, sikap, tutur kata, senyum, pengetahuan, pendidikan dan lain-lain harus bernilai tinggi bahkan juga perlu modal yang cukup tinggi. Ingat bahwa cinta juga butuh perjuangan. baik itu jiwa raga maupun materi.
Demikianlah hubungannya antara fisika dengan cinta. Masalah cinta ternyata bisa dituliskan dalam persamaan-persamaan fisika yang mudah dan mengasyikan. []

Hawa Nafsu dan Taqwa

Oleh: Anton Kuswoyo
terbit di Harian Pagi Mata Banua, 22 Mei 2010

Apa yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya ciptaan Allah? Manusia adalah makhluk Allah yang paling sempurna, yang dikaruniai akal pikiran. Selain memiliki akal pikiran, manusia juga mempunyai hawa nafsu atau kesenangan duniawi. Nah, bagaimana kah seharusnya manusia dalam menurutkan hawa nafsunya itu? Karena binatang pun ternyata juga memiliki hawa nafsu. Apakah cara manusia menurutkan hawa nafsu sama dengan binatang? Nauzubillah, tentu saja tidak! Untuk itulah perlu adanya tuntunan dan agama bagi manusia, agar manusia tidak tersesat di jalan yang salah.
Di dalam kitab suci Al-Qur’an, Allah SWT berfirman: “Dihias-hiasi manusia dengan kesenangan terhadap wanita-wanita, anak-anak (laki-laki), harta banyak yang bertumpuk-tumpuk dari emas dan perak, binatang-binatang ternak, dan tanaman (sawah ladang). Demikian itulah kesenangan kehidupan dunia. Dan kepada Allah lah sebaik-baiknya tempat untuk kembali”. [Q.S. Ali-Imran: 14]
Dari ayat Al-Qur’an tersebut dijelaskan secara rinci semua kesenangan manusia (hawa nafsu). Pertama Wanita, siapakah di dunia ini laki-laki yang tidak senang kepada wanita? Setiap laki-laki normal tentu senang atau cinta terhadap wanita. Rasa cinta itu adalah sesuatu yang fitrah. Bukankah Allah menciptakan makhluk berpasang-pasangan, tujuannya agar bisa saling mengasihi, saling mencintai. Demikian pula cinta kepada wanita. Tetapi kadang orang salah dalam mengartikan cinta. Kadang kala cinta kepada wanita mengalahkan segalanya. Cinta kadang membutakan mata batin. Gara-gara cinta orang rela menyerahkan kegadisannya begitu saja. Sudah berapa anak-anak yang lahir tanpa tahu harus ke mana memanggil bapak? Sudah berapa banyak bayi-bayi tidak berdosa dibuang di tong-tong sampah, hasil pergaulan bebas yang mengatas namakan cinta? Sudah berapa banyak gadis-gadis jadi korban kebiadaban birahi? Itulah buah dari nafsu manusia.
Kedua adalah senang mempunyai anak laki-laki. Dahulu ketika zaman jahiliyah, orang tua akan sangat bangga bila mempunyai anak laki-laki, dan malu bila mempunyai anak perempuan. Sehingga pada zamannya Umar, ketika Umar belum masuk Islam, banyak yang membunuh anak perempuan. Anak perempuan dianggab aib bagi keluarga, karena tidak bisa berperang dan hanya menjadi tawanan perang saja. Cinta kepada anak yang berlebihan biasanya akan mengakibatkan si anak manja, orang tua pun selalu menurutkan semua keinginan anaknya, yang kadang keinginana anaknya itu melanggar agama.
Ketiga ialah kesenangan manusia terhadap harta yang banyak dan bertumpuk-tumpuk dari emas dan perak. Ini maksudnya adalah harta benda, bukan berarti hanya emas dan perak saja, melainkan kekayaan berupa uang dan materi. Tidak dapat dipungkiri, bahwa setiap manusia tentu ingin hidup kaya dengan harta yang bertumpuk-tumpuk. Kesenangan terhadap harta kadang menyebabkan manusia lupa akan dirinya dan kewajibannya. Mereka menyangka bahwa semua kekayaannya adalah hasil kerja kerasnya dan tidak seorang pun berhak mengambilnya. Bahkan seperti kisahnya Qorun yang kufur kepada Allah, dia menganggap kekayaannya bukan dari Allah, melainkan hasil kerja kerasnya. Sehingga ketika diminta zakat, Qorun menolak dan memaki-maki. Akibatnya Allah murka dan mengubur hidup-hidup Qorun beserta seluruh harta bendanya ke dalam perut Bumi. Begitulah kesenangan terhadap harta benda kadang bisa melupakan kita kepada Sang Pencipta yang telah memberi kita kekayaan.
Keempat yaitu senang terhadap binatang yang bisa dikendarai, pada zaman dahulu yaitu Kuda, Onta dan lain-lain yang bisa dikendarai. Zaman sekarang ini bisa diartikan kesenangan terhadap kendaraan. Bisa motor, mobil bahkan pesawat terbang. Setiap manusia pasti ingin punya kendaraan yang baru dan bagus. Apalagi di zaman sekarang yang sudah sangat canggih ini, tiap tahun ada merek motor dan mobil baru, hal ini membuat manusia selalu ingin yang baru tanpa melihat kondisi ekonomi dan kemampuannya. Sehingga akhirnya rela kredit dengan bungan yang tinggi. Ketika tiba gilirannya bayar angsuran tidak bisa dan akhirnya motor atau mobilnya ditarik lagi oleh Dealer. Hal ini sungguh memperihatinkan, terutama bagi yang ekonominya pas-pasan. Hanya karena pengaruh iklan di TV, mereka berani mengambil resiko kredit, padahal akhirnya merugikan dirinya sendiri.
Kesenangan yang kelima adalah terhadap binatang ternak dan kebun yang luas. Ini terutama bagi penduduk yang tinggalnya di desa. Sangat lumrah jika mereka senang memiliki banyak hewan piaraan dan punya kebun yang luas dan hijau.
Nah, semuanya itu adalah kesenangan kehidupan dunia. Dan pada akhirnya nanti semua manusia akan kembali kepada Allah tanpa membawa harta bendanya, tanpa membawa anak istrinya. Kepada Allah lah sebaik-baiknya tempat kembali nanti.
Dari paparan di atas jelas bahwa kesenangan dan hawa nafsu tersebut bisa membawa kepada kekufuran kepada Allah. Pada ayat selanjutnya yakni ayat 15 dari Surah Ali-Imran, Allah berfirman: “Wahai Muhammad, katakanlah kepada mereka manusia: Apakah kalian mau saya beri kabar tentang sesuatu yang lebih baik dari pada kesengan dunia? Yaitu bagi orang-orang yang bertakwa, di sisi Tuhannya nanti akan mendapatkan surga yang mengalir beberapa sungai di sekitarnya, mereka akan kekal di dalam surga dengan diberi istri yang disucikan serta mendapat keridhoan dari Allah…”
Jadi jelaslah bahwa kunci kesemuanya itu adalah takwa. Kita boleh menurutkan kesenangan dan hawa nafsu kita, tetapi harus dilandasi dengan takwa kepada Allah. Jika kita cinta kepada wanita dan didasari rasa ketakwaan yang tinggi, maka kita akan memilih wanita sholihah yang bisa diajak membela di dalam agamanya Allah. Bukan sekedar wanita dengan rupa yang cantik harta banyak tetapi tidak mempunyai keimanan kepada Allah, yang pada akhirnya nanti bisa merusak keimanan diri kita. Menurutkan nafsu kepada wanita pun dengan cara-cara yang benar menurut agama, yaitu dengan nikah terlebih dahulu.
Demikian juga kesenangan kepada anak yang didasari takwa. Kita boleh sayang kepada anak, tetapi harus dengan cara mengajarkan agama dan akhlak yang baik kepada anak. Bukan dengan menuruti semua keinginan anak dan memanjakannya. Tidak boleh pilih kasih antara anak laki-laki dan perempuan. Anak adalah amanah yang harus dijaga dan diarahkan ke jalan yang benar. Jangan sampai sayang kepada anak melupakan kita akan kewajiban kepada Allah, mengalahkan cinta kepada Allah. Seperti dikisahkan Nabi Ibrahim As. yang sangat cinta kepada anaknya yang bernama Ismail. Walaupun Nabi Ibrahim sangat cinta kepada Ismail (anaknya satu-satunya), namun ketika Allah memerintahkan untuk menyembelih Ismail, nabi Ibrahim mau melaksanakannya. Ini karena rasa takwa dan rasa cinta kepada Allah melebihi segalanya.
Begitu pula kesenangan terhadap harta, kendaraan, hewan ternak dan kebun, semuanya harus dilandasi dengan takwa. Karena dengan ketakwaan kita, maka kita akan mendapatkan surga-Nya Allah dan mendapatkan Ridho-Nya Allah. Semoga kita termasuk orang –orang yang Takwa.