Kamis, 03 Februari 2011

Jomblo adalah Pilihan

JOMBLO! Tipe mahasiswa seperti ini terkadang dianggap terlalu menyedihkan, karena tiada laku-laku (unsold). Terkadang mahasiswa memilih jomblo bukan karena tiada laku, tetapi karena ia memang tiada pengen berpacaran demi meraih cita-citanya dimasa depan (Ciyeee...)
jika dilihat dari segi positif, mahasiswa jomblo memiliki beberapa keunggulan:
1. Pandai menahan hawa nafsu (terutama nafsu pacaran)
2. Memiliki banyak waktu untuk mengerjakan aktivitas lain, karena waktu untuk pacaran, nge-date, ataupun apel tidak ada.
3. Terjauh dari pelanggaran antara laki-laki dan perempuan, yang memang lagi marak terjadi di akhir zaman ini. Pelanggaran laki-laki dan perempuan biasanya dimulai dari berduaan, pegangan tangan, saling merayu dan akhir-akhirnya sama-sama hilaf (melakukan hal-hal yang diinginkan,... eh salah! maksudnya melakukan hal-hal yang terlarang)
4. Lebih hemat uang, karena tidak terpotong untuk jatah jajanin pacar. hehehe,,,
5. Lebih punya banyak temen, kalo udah punya pacar, biasanya agak terbatas akrab/bergaul dengan cewek lain (takut dicemburui pacarnya kalee...)

Jadi, jomblo bukanlah sebuah status yang memalukan apalagi HINA. jomblo adalah pilihan hidup, yang dipilih oleh orang-orang yang sudah terlanjur yakin bahwa dengan jomblo, akan lebih jadi orang sukses di masa depan!

Rabu, 02 Februari 2011

Superbeton Dari Abu Vulkanik Gunung Merapi

Oleh: Anton Kuswoyo*

*) Peserta PKL tahun 2011 di Pusat Penelitian Fisika, PUSPIPTEK-LIPI Serpong

Bencana gunung merapi beberapa waktu lalu masih menyisakan duka yang mendalam. Kawasan Yogyakarta dan sekitarnya nyaris musnah diterjang lahar panas dan hujan abu vulkanik. Tak terhitung berapa korban dan jumlah kerugian harta benda. Sawah, ladang, hingga binatang ternak musnah oleh ganasnya lahar panas. Hujan abu vulkanik yang berkepanjangan dalam jumlah banyak, menjadi masalah serius. Abu vulkanik, yang dikenal dengan sebutan wedus gembel, bukan sembarang abu layaknya abu biasa. Abu vulkanik mengandung mineral-mineral silika dan kuarsa yang keras dan sangat tajam, jika dilihat dengan menggunakan mikroskop. Abu vulkanik sangat berbahaya bagi kesehaatan, bisa menyebabkan iritasi mata, gangguan pernapasan akut hingga gangguan pada kulit. Pada tanaman pun menyebabkan layu, karena abu vulkanik menutupi stomata daun-daunan, sehingga proses fotosintesis terhambat. Selain itu juga dapat menyebabkan kerusakan pada mesin jet pesawat, jika abu vulkanik meenyelinap masuk ruang pembakaran mesin jet.

Bencana gunung merapi telah berlalu. Kini, yang tersisa hanyalah kesedihan dan duka yang mendalam. Namun bagi seorang fisikawan, fenomena tersebut harus dicari hikmah yang tersembunyi dibaliknya. Allah pasti menyimpan misteri di setiap kejadian di muka bumi. Abu vulkanik, sumber bencana ternyata mengandung mineral yang sangat berharga dan bermanfaat bagi manusia. Kandungan silika pada abu vulkanik, sekitar 60-78 %, bisa dimanfaatkan untuk membuat super beton berkekuatan tinggi (high-strength), melebihi beton pada umumnya. Bagaimana caranya?

Silika (SiO2) maupun Kuarsa (Si) mempunyi sifat keras, dan tajam jika dijadikan dalam ukuran nanometer, mempunyai sifat unggul yang sangat baik untuk bahan campuran dalam pembuatan beton. Beton mempunyai empat komposisi utama, yakni semen, air, agregat halus (pasir) dan agregat kasar (batu koral/kerikil). Agregat berfungsi sebagai bahan pengisi beton, sedangkan campuran semen dan air, yang disebut pasta, berfungsi untuk mengikat agregat agar menjadi satu dalam bentuk padatan (beton). Namun, jika dilihat dari ukuran agregat, maka pada beton terdapat pori-pori yang cukup banyak, sehingga tingkat porositasnya tinggi. Jika porositas ini diisi dengan material berukuran cukup kecil, maka beton akan semakin padat dan kuat. Nanosilika (silika dalam ukuran nanometer), dapat berperan sebagai bahan tambahan (substitusi) untuk membuat super beton berkekuatan tinggi (high-strength). Beton berkekuatan tinggi dengan tingkat porositas rendah sangat cocok diaplikasikan sebagai bantalan rel kereta api, yang selama ini bantalan rel kereta api menggunakan kayu ulin yang semakin langka. Selain itu, super beton juga sangat cocok untuk struktur bangunan lahan rawa, yang selalu tergenang air. Dengan tingkat porositas rendah, air tidak akan masuk dalam struktur beton, sehingga umur beton menjadi lebih panjang/awet.

Proses pembuatan nanosilika sendiri melalui beberapa tahap. Pertama abu vulkanik dibersihkan dari unsur pengotor. setelah mencapai kemurnian silika cukup tinggi, selanjutnya proses penggerusan dengan menggunakan alat Planetary Ballmill selama kurang lebih 30 jam. jika sudah mencapai ukuran dibawah 100 nanometer, maka silika sudah dianggap sebagai nanosilika. nanosilika ini kemudian dijadikan bahan substitusi beton dengan perbandingan tertentu, sehingga keberadaannya mampu menjadi material pengisi pori-pori beton. tidak cukup sampai disitu, super beton masih harus ditambah dengan polymer resin sebagai bahan perekat. sehingga dihasilkan super beton yang benar-benar kuat, berkali-kali lipat dibandingkan beton biasa.

Sebagai fisikawan, setiap kejadian ataupun bencana harus dicari hikmahnya. fenomena alam juga merupakan ayat-ayat Allah yang bisa kit abaca, kita pelajari dan pada akhirnya akan kita temukan kebesaran Sang Pencipta.

Selasa, 01 Februari 2011

Fiska dan Cinta

Oleh: Anton Kuswoyo
[pernah dimuat di Harian Radar Banjarmasin, 9 Oktober 2010]

Fisika adalah ilmu yang mempelajari segala fenomena alam, baik itu yang tampak nyata maupun yang abstrak dan tidak nyata wujudnya. Bahkan fisika pun bisa digabungkan dengan berbagai disiplin ilmu lain, misalnya gabungan antara fisika dengan geologi menjadi Geofisika, fisika dengan astronomi menjadi astronofisika, fisika dengan kesehatan menjadi fisika medis, fisika dengan ekonomi pun bisa menjadi ekonofisika, dan masih banyak lagi gabungan ilmu-ilmu yang lainnya.
Fisika selalu mempelajari fenomena alam dengan mengubahnya menjadi persamaan-persamaan matematis dan konsep-konsep sederhana yang mudah dipahami, atau setidaknya bisa dipelajari. Biasanya Fisika selalu mampu menyelesaikan setiap permasalahan alam yang sebelumnya rumit. Bahkan seringkali ilmu fisika menemukan kebenaran ayat-ayat Allah, melalui beberapa ekperimen.
Lalu apa kaitannya fisika dengan cinta? yang merupakan perasaan manusia, dalam hal ini adalah cinta antara laki-laki dan perempuan. Cinta secara sederhana adalah perasaan suka dan rasa sayang terhadap lawan jenis. Cinta adalah anugerah yang suci dari Allah, sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an: “Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya, ialah Dia menciptakan bagi kamu pasangan dari jenis kamu sendiri agar kamu merasa tenang bersamanya dan Dia menjadikan cinta dan kasih sayang di antara kamu. Sesunguhnya yang demikian itu menjadi tanda-tanda kekuasaan-Nya bagi kaum yang berpikir” (Ar-Ruum:21)
Jelaslah bahwa tujuan diciptakannya cinta adalah untuk kebahagiaan bagi pasangan manusia. Kebahagiaan yang hakiki, bukan kenikmatan sesaat yang kadang juga mengatasnamakan cinta. Penulis tertarik menghubungkan Fisika dan Cinta karena semata-mata agar cinta juga bisa dituliskan dalam bentuk persamaan-persamaan sederhana yang mudah dimengerti. Sehingga untuk menemukan cinta sejati, seseorang bisa mengikuti tahap-tahapnya dengan benar. Bukankah cinta juga fenomena yang terjadi di alam? Tentu bisa dipelajari.
Ilmu Fisika menjelaskan dengan baik, bahwa partikel yang berbeda jenis (proton yang bermuatan positif dengan elektron yang bermuatan negatif) memilik gaya tarik menarik yang dikenal dengan gaya Coulomb. Besar gaya coulomb ini berbanding lurus dengan hasil kali muatan-muatan partikel dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak keduanya. Demikian halnya dengan cinta. Besarnya cinta antara laki-laki dan perempuan berbanding lurus dengan rasa suka, kagum, saling menghargai dari masing-masing individu. Di sinilah perlunya mengawali cinta dengan nilai-nilai kepribadian yang baik. Agama mengajarkan bahwa setiap laki-laki sholih selalu mendapatkan pasangan wanita sholihah, Allah menciptakan laki-laki baik untuk wanita yang baik. demikan juga sebaliknya. Hal ini sudah terbukti dalam kehidupan sehari-hari. Artinya, kekuatan cinta yang suci, akan semakin besar sebanding dengan nilai-nilai kepribadian maupun moral dari tiap individu (laki-laki dan perempuan). Namun cinta akan semakin luntur jika ‘jarak’ yang memisahkan semakin besar. Berbanding terbalik dengan kuadrat jarak (jarak dikali dengan jarak). Dalam hal cinta, jarak bisa diartikan jarak fisik, misalnya jika pasangan berpisah cukup lama dan terus-menerus, maka lama-kelamaan cinta akan memudar. Tetapi jika selalu bersama setiap saat, maka cinta akan tumbuh semakin kuat. setidaknya salau terpisah oleh jarak, namun tetap menjalin komunikasi dengan baik, akan menjaga keutuhan cinta.
Dalam perjalanannya, kadang cinta mengalami berbagai masalah dan tekanan (stress) batin. Nah, disini ilmu fisika berperan untuk menganalisa tekanan akibat cinta. Dalam fisika, tekanan didefinisikan sebagai gaya per satuan luas, atau dengan kata lain tekanan berbanding lurus dengan gaya yang diberikan, namun berbanding terbalik dengan luas bidang permukaan yang dikenai gaya tersebut. Terlihat bahwa, semakin kecil luas penampang maka tekanan yang timbul akan semakin besar, sebaliknya, semakin besar luas penampang maka semakin kecil tekanan yang didapatkan. Jika diasumsikan bahwa luas penampang adalah daerah intensitas pertemuan kita dengan si pasangan kita. Secara otomatis, semakin sering kita bertemu, maka luasnya daerah pergaulan kita semakin besar, sehingga kita akan selalu terangsang untuk saling bercerita dalam masalah kehidupan sehari-hari baik itu soal pekerjaan, pertemanan ataupun yang lainnya. Sehingga tekanan dalam beban pikiran kita akan turut berkurang. Inilah indahnya ilmu fisika, bisa diaplikasikan untuk mengurangi stress (tekanan). berdasarkan konsep fisika ini, jika kita mengalami suatu masalah, solusinya ada dua yaitu memperkecil masalah kita, atau memperbesar kemampuan kita untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Namun bagimana bagi orang yang belum punya pasangan? lagi-lagi ilmu fisika mampu menganalisis permasalahan ini sekaligus memberi solusi dengan persamaan yang mudah dipahami dan dituliskan dalam bentuk rumus energi potensial yang berbunyi:
"energi potensial sebanding dengan massa dan ketinggiannya.
Dari persamaan tersebut, dapat disimpulkan bahwa jika kita ingin mendapat pasangan maka kita harus memperhatikan nilai dari ketinggian, adapun yang dimaksud ialah ketinggian kita dalam berpenampilan, sikap, tutur kata, senyum, pengetahuan, pendidikan dan lain-lain harus bernilai tinggi bahkan juga perlu modal yang cukup tinggi. Ingat bahwa cinta juga butuh perjuangan. baik itu jiwa raga maupun materi.
Demikianlah hubungannya antara fisika dengan cinta. Masalah cinta ternyata bisa dituliskan dalam persamaan-persamaan fisika yang mudah dan mengasyikan. []

Hawa Nafsu dan Taqwa

Oleh: Anton Kuswoyo
terbit di Harian Pagi Mata Banua, 22 Mei 2010

Apa yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya ciptaan Allah? Manusia adalah makhluk Allah yang paling sempurna, yang dikaruniai akal pikiran. Selain memiliki akal pikiran, manusia juga mempunyai hawa nafsu atau kesenangan duniawi. Nah, bagaimana kah seharusnya manusia dalam menurutkan hawa nafsunya itu? Karena binatang pun ternyata juga memiliki hawa nafsu. Apakah cara manusia menurutkan hawa nafsu sama dengan binatang? Nauzubillah, tentu saja tidak! Untuk itulah perlu adanya tuntunan dan agama bagi manusia, agar manusia tidak tersesat di jalan yang salah.
Di dalam kitab suci Al-Qur’an, Allah SWT berfirman: “Dihias-hiasi manusia dengan kesenangan terhadap wanita-wanita, anak-anak (laki-laki), harta banyak yang bertumpuk-tumpuk dari emas dan perak, binatang-binatang ternak, dan tanaman (sawah ladang). Demikian itulah kesenangan kehidupan dunia. Dan kepada Allah lah sebaik-baiknya tempat untuk kembali”. [Q.S. Ali-Imran: 14]
Dari ayat Al-Qur’an tersebut dijelaskan secara rinci semua kesenangan manusia (hawa nafsu). Pertama Wanita, siapakah di dunia ini laki-laki yang tidak senang kepada wanita? Setiap laki-laki normal tentu senang atau cinta terhadap wanita. Rasa cinta itu adalah sesuatu yang fitrah. Bukankah Allah menciptakan makhluk berpasang-pasangan, tujuannya agar bisa saling mengasihi, saling mencintai. Demikian pula cinta kepada wanita. Tetapi kadang orang salah dalam mengartikan cinta. Kadang kala cinta kepada wanita mengalahkan segalanya. Cinta kadang membutakan mata batin. Gara-gara cinta orang rela menyerahkan kegadisannya begitu saja. Sudah berapa anak-anak yang lahir tanpa tahu harus ke mana memanggil bapak? Sudah berapa banyak bayi-bayi tidak berdosa dibuang di tong-tong sampah, hasil pergaulan bebas yang mengatas namakan cinta? Sudah berapa banyak gadis-gadis jadi korban kebiadaban birahi? Itulah buah dari nafsu manusia.
Kedua adalah senang mempunyai anak laki-laki. Dahulu ketika zaman jahiliyah, orang tua akan sangat bangga bila mempunyai anak laki-laki, dan malu bila mempunyai anak perempuan. Sehingga pada zamannya Umar, ketika Umar belum masuk Islam, banyak yang membunuh anak perempuan. Anak perempuan dianggab aib bagi keluarga, karena tidak bisa berperang dan hanya menjadi tawanan perang saja. Cinta kepada anak yang berlebihan biasanya akan mengakibatkan si anak manja, orang tua pun selalu menurutkan semua keinginan anaknya, yang kadang keinginana anaknya itu melanggar agama.
Ketiga ialah kesenangan manusia terhadap harta yang banyak dan bertumpuk-tumpuk dari emas dan perak. Ini maksudnya adalah harta benda, bukan berarti hanya emas dan perak saja, melainkan kekayaan berupa uang dan materi. Tidak dapat dipungkiri, bahwa setiap manusia tentu ingin hidup kaya dengan harta yang bertumpuk-tumpuk. Kesenangan terhadap harta kadang menyebabkan manusia lupa akan dirinya dan kewajibannya. Mereka menyangka bahwa semua kekayaannya adalah hasil kerja kerasnya dan tidak seorang pun berhak mengambilnya. Bahkan seperti kisahnya Qorun yang kufur kepada Allah, dia menganggap kekayaannya bukan dari Allah, melainkan hasil kerja kerasnya. Sehingga ketika diminta zakat, Qorun menolak dan memaki-maki. Akibatnya Allah murka dan mengubur hidup-hidup Qorun beserta seluruh harta bendanya ke dalam perut Bumi. Begitulah kesenangan terhadap harta benda kadang bisa melupakan kita kepada Sang Pencipta yang telah memberi kita kekayaan.
Keempat yaitu senang terhadap binatang yang bisa dikendarai, pada zaman dahulu yaitu Kuda, Onta dan lain-lain yang bisa dikendarai. Zaman sekarang ini bisa diartikan kesenangan terhadap kendaraan. Bisa motor, mobil bahkan pesawat terbang. Setiap manusia pasti ingin punya kendaraan yang baru dan bagus. Apalagi di zaman sekarang yang sudah sangat canggih ini, tiap tahun ada merek motor dan mobil baru, hal ini membuat manusia selalu ingin yang baru tanpa melihat kondisi ekonomi dan kemampuannya. Sehingga akhirnya rela kredit dengan bungan yang tinggi. Ketika tiba gilirannya bayar angsuran tidak bisa dan akhirnya motor atau mobilnya ditarik lagi oleh Dealer. Hal ini sungguh memperihatinkan, terutama bagi yang ekonominya pas-pasan. Hanya karena pengaruh iklan di TV, mereka berani mengambil resiko kredit, padahal akhirnya merugikan dirinya sendiri.
Kesenangan yang kelima adalah terhadap binatang ternak dan kebun yang luas. Ini terutama bagi penduduk yang tinggalnya di desa. Sangat lumrah jika mereka senang memiliki banyak hewan piaraan dan punya kebun yang luas dan hijau.
Nah, semuanya itu adalah kesenangan kehidupan dunia. Dan pada akhirnya nanti semua manusia akan kembali kepada Allah tanpa membawa harta bendanya, tanpa membawa anak istrinya. Kepada Allah lah sebaik-baiknya tempat kembali nanti.
Dari paparan di atas jelas bahwa kesenangan dan hawa nafsu tersebut bisa membawa kepada kekufuran kepada Allah. Pada ayat selanjutnya yakni ayat 15 dari Surah Ali-Imran, Allah berfirman: “Wahai Muhammad, katakanlah kepada mereka manusia: Apakah kalian mau saya beri kabar tentang sesuatu yang lebih baik dari pada kesengan dunia? Yaitu bagi orang-orang yang bertakwa, di sisi Tuhannya nanti akan mendapatkan surga yang mengalir beberapa sungai di sekitarnya, mereka akan kekal di dalam surga dengan diberi istri yang disucikan serta mendapat keridhoan dari Allah…”
Jadi jelaslah bahwa kunci kesemuanya itu adalah takwa. Kita boleh menurutkan kesenangan dan hawa nafsu kita, tetapi harus dilandasi dengan takwa kepada Allah. Jika kita cinta kepada wanita dan didasari rasa ketakwaan yang tinggi, maka kita akan memilih wanita sholihah yang bisa diajak membela di dalam agamanya Allah. Bukan sekedar wanita dengan rupa yang cantik harta banyak tetapi tidak mempunyai keimanan kepada Allah, yang pada akhirnya nanti bisa merusak keimanan diri kita. Menurutkan nafsu kepada wanita pun dengan cara-cara yang benar menurut agama, yaitu dengan nikah terlebih dahulu.
Demikian juga kesenangan kepada anak yang didasari takwa. Kita boleh sayang kepada anak, tetapi harus dengan cara mengajarkan agama dan akhlak yang baik kepada anak. Bukan dengan menuruti semua keinginan anak dan memanjakannya. Tidak boleh pilih kasih antara anak laki-laki dan perempuan. Anak adalah amanah yang harus dijaga dan diarahkan ke jalan yang benar. Jangan sampai sayang kepada anak melupakan kita akan kewajiban kepada Allah, mengalahkan cinta kepada Allah. Seperti dikisahkan Nabi Ibrahim As. yang sangat cinta kepada anaknya yang bernama Ismail. Walaupun Nabi Ibrahim sangat cinta kepada Ismail (anaknya satu-satunya), namun ketika Allah memerintahkan untuk menyembelih Ismail, nabi Ibrahim mau melaksanakannya. Ini karena rasa takwa dan rasa cinta kepada Allah melebihi segalanya.
Begitu pula kesenangan terhadap harta, kendaraan, hewan ternak dan kebun, semuanya harus dilandasi dengan takwa. Karena dengan ketakwaan kita, maka kita akan mendapatkan surga-Nya Allah dan mendapatkan Ridho-Nya Allah. Semoga kita termasuk orang –orang yang Takwa.

Senin, 31 Januari 2011

Menjawab Tantangan Perubahan Iklim dan Krisis Energi Listrik

Oleh: Anton Kuswoyo
[pernah dimuat di Harian Radar Banjarmasin, 25 juni 2010]

Perubahan iklim menjadi fenomena yang cukup mengkhawatirkan bagi kelangsungan makhluk hidup di Bumi. Perubahan iklim global yang disebabkan oleh meningkatnya suhu bumi, menyebabkan berbagai dampak buruk bagi makhluk Bumi, termasuk manusia. Indonesia karena posisi geografis yang terletak di ekuator, antara dua benua dan dua samudera, negara kepulauan dengan 81.000 km garis pantai dengan dua pertiga lautan, turut merasakan dampak yang cukup parah dari adanya gejala perubahan iklim tersebut. Munculnya kondisi cuaca yang cukup ekstrim yang saling berlawanan, di satu wilayah terjadi kekeringan, tapi di wilayah lain mengalami banjir bandang. Belum lagi bencana angin puting beliung, badai laut yang ganas dan munculnya berbagai hama tanaman pangan yang tak terkendali.

Perubahan iklim dapat juga mencairkan es di kutub (sehingga menyebabkan ketinggian air laut meningkat), terjadi perubahan arah dan kecepatan angin, meningkatkan badai atmosfir, seperti angin puting beliung, gelombang pasang, meningkatkan intensitas petir, perubahan pola tekanan udara, perubahan pola curah hujan (banjir dan longsor serta kekeringan), dan siklus hidrologi, serta perubahan ekosistem, hingga bertambahnya jenis organisme penyebab penyakit, karena kondisi lingkungan yang labil. Tidak hanya itu, pemanasan global juga menyebabkan perubahan ekologis makhluk hidup. Hewan-hewan berdarah hangat akan pindah ke daerah yang lebih dingin (kutub atau puncak pegunungan), tumbuhan pun akan mengubah cara pertumbuhannya, karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat bahkan panas.

Meningkatnya suhu di permukaan bumi yang dikenal dengan global warming terjadi karena jumlah gas-gas CO2 dan Metana (CH4) meningkat jumlahnya di atas kondisi normal. Termasuk juga NO dan CFC (chlorofluorocarbons) yang dapat menyebabkan ribuan kali efek pemanasasan global. Gas-gas yang menyebabkan pemanasan global disebut sebagai gas rumah kaca, dan efek yang ditimbulkan dinamakan efek rumah kaca, istilah ini pertama kali di usulkan oleh Joseph Fourier pada tahun 1824.
Sebenarnya efek rumah kaca bermanfaat penting untuk menjaga suhu di permukaan bumi, jika prosesnya berjalan normal dan tidak berlebihan, mengingat suhu di luar angkasa sangat dingin. Radiasi matahari yang terpancar menuju bumi, ketika sampai pada atmosfer bumi sebagian dari radiasi tersebut dipantulkan melalui sinar infra merah dan sebagian lagi diteruskan menuju permukaan bumi. Panas tersebut dipantulkan oleh permukaan bumi dan sebagian di serap oleh gas-gas rumah kaca. Penyerapan panas yang dilakukan oleh gas rumah kaca ini menyebabkan bumi kita menjadi hangat.

Namun yang tejadi saat ini dengan semakin meningkatnya gas-gas rumah kaca membuat bumi menyerap lebih banyak panas dan terjadilah apa yang kita sebut dengan pemanasan global. Pemanasan global ini berdampak besar terhadap perubahan iklim dunia. Iklim menyangkut semua peristiwa yang terjadi di atmosfir yang diantaranya radiasi sinar matahari, suhu udara, tekanan udara, angin, hujan dan awan, kelembaban udara dan penguapan. Keseluruhannya itu disebut juga unsur-unsur cuaca.
Demikianlah kondisi bumi kita jika terjadi pemanasan global. Semuanya menjadi tidak stabil. Nah, langkah penting yang harus diambil untuk mencegah terjadinya pemanasan global (minimal) ada dua, yakni mengurangi sumber penghasil gas rumah kaca dan menyerap/mendaur ulang gas rumah kaca yang berlimpah di udara.

Di sini peran generasi muda sangat diharapkan untuk turut serta menangani dan memberi solusi terbaik dalam masalah perubahan iklim. Salah satu upaya ke arah menangani dampak perubahan iklim yaitu menemukan energi alternatif ramah lingkungan berbasis sumber daya alam lokal, yang sedang penulis lakukan penelitian, berupa pembuatan project penelitian yang berjudul: Pembuatan Pembangkit Listrik GeoPower dengan Memanfaatkan Air dan Tanah Gambut Berdasarkan Prinsip Galvani dengan Variasi Elektroda sebagai Solusi Masalah Lingkungan dan Krisis Energi. Project tersebut diterima dan dinyatakan lulus seleksi akhir untuk diikutsertakan dalam Program Climate-Smart Leaders (www.climatesmartleaders.net) di Jakarta.

Pembuatan Pembangkit Listrik GeoPower dengan Memanfaatkan Air dan Tanah Gambut Berdasarkan Prinsip Galvani dengan Variasi Elektroda Sebagai Solusi Masalah Lingkungan dan Krisis Energi, memanfaatkan prinsip sel galvani namun dengan menggunakan air dan tanah gambut yang ada di alam sebagai elektrolitnya. Dengan memasang minimal dua elektroda yakni tembaga (Cu) dan seng (Zn) pada air dan tanah Gambut, maka akan menghasilkan arus listrik yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber listrik alternatif. Untuk memperbesar tegangan (voltase) digunakan benyak elektroda (dalam jumlah genap dan berpasangan) kemudian dirangkai secara seri antara sepasang elektroda dengan pasangan elektroda lainnya (pasangan elektroda adalah tembaga dan seng).

Lahan gambut umumnya mempunyai tingkat kemasaman yang relatif tinggi dengan kisaran pH 3 - 5. Gambut oligotropik, seperti banyak ditemukan di Kalimantan, mempunyai kandungan kation basa seperti Ca, Mg, K, dan Na sangat rendah terutama pada gambut tebal. Semakin tebal gambut, basa-basa yang dikandungnya semakin rendah dan reaksi tanah menjadi semakin masam. Tingkat keasaman tinggi dan kandungan berbagai zat kimia, cukup memungkinkan jika air dan tanah gambut dijadikan semacam elektrolit, untuk menghasilkan energi listrik melalui reaksi kimia, seperti pada sel galvani
Dengan demikian, project ini akan menghasilkan luaran berupa energi listrik alternatif ramah lingkungan yang sumbernya melimpah ruah di Kalimantan Selatan khususnya, dan di Indonesia pada umumnya. Sehingga akan menjadi solusi terhadap (minimal) tiga permasalahan, yakni: menjadi solusi tepat terhadap permasalahan krisis energi, dapat menstabilkan harga bahan bakar fosil, karena sudah ditemukannya energi pengganti sehingga ketergantungan terhadap bahan bakar fosil berkurang, dan yang terakhir, mengurangi pencemaran polusi gas rumah kaca yang dapat menyebabkan global warming.

Semoga riset ke arah energi alternatif lahan gambut tersebut akan bisa terlaksana dalam waktu dekat ini dan memberikan hasil yang bermanfaat untuk kesejahteraan masyarakat, sebagai bentuk sumbangsih ilmu pengetahuan dan karya anak negeri, Amin!

Nilai-Nilai Religius dalam Fisika

Oleh: Anton Kuswoyo
terbit di Harian Radar Banjarmasin, 4 Mei 2009

Mempelajari dunia tempat kita hidup dan mencoba membuka tabir rahasia alam merupakan tujuan Ilmu Fisika. Jika kita keluar rumah di malam hari yang sunyi dan sepi, lalu mendongakkan kepala menatap langit yang penuh dengan jutaan bintang dengan sinarnya yang beraneka rupa, apa yang terpikir oleh kita? Lalu ketika sinar bulan purnama yang indah kemilau menerangi jagad raya, mengagumkan jiwa. Pernahkah kita merenungi tentang pergantian siang dan malam, terbitnya Matahari di ufuk timur dan terbenam di waktu senja di Barat, berdirinya langit yang tanpa tiang, tegaknya gunung dan luasnya samudra. Atau pernahkah kita berpikir bagaiman hujan diturunkan, angin dihembuskan, hingga terjadinya pelangi? Segala fenomena alam tersebut sungguh sangat indah dan teratur. Dalam kajian Ilmu Fisika, semua fenomena alam dipelajari dengan rinci dan dapat dituliskan dalam bentuk persamaan-persamaan Fisika dan Matematika. Bagaimana menghitung hari, bulan dan tahun masehi, semua itu menggunakan formula-formula Fisika dan Matematika. Bahkan menghitung jarak Bumi dengan Planet-Planet, serta menentukan gerak tiap-tiap Planet menurut lintasannya masing-masing, juga menggunakan konsep-konsep Fisika.
Kalau kita mau merenung sejenak, melihat alam sekeliling dengan panca indra kita, sungguh kita akan menemukan suatu keseimbangan, keteraturan, dan kesempurnaan hukum alam. Alam dan seisinya berjalan teratur dan rapi. Hal ini sudah dibuktikan manusia beratus-ratus tahun yang silam dengan kajian Ilmu Fisika, dan hasilnya memang benar. Semakin kita mendalami Ilmu Fisika, maka semakin tampak dan terbuka tabir rahasia alam. Sebenarnya ini sudah disinggung oleh Allah SWT. Dalam kitab suci Al-Qur’an yang turun 15 abad yang lalu:
“Dia menundukkan untuk kamu malam dan siang, Matahari dan Bulan. Dan bintang-bintang ditundukkan dengan perintahNya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah ayat bagi kaum yang berakal, dan (demikian pula) apa-apa yang diciptakanNya untuk kamu yang ada di bumi bermacam-macam warnanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah ayat bagi kaum yang mau mengambil pelajaran.” [QS. An Nahl, 16: 12-13]
“Sesungguhnya pada yang demikian itu tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berakal.” [QS. An Nahl, 16: 67]
Dari petikkan ayat-ayat Al-Qur’an tersebut, jelas bahwa semua fenomena alam itu bisa dipelajari dan dimanfaatkan untuk kemasyalahatan umat manusia. Ya, memang dengan penemuan-penemuan bidang Fisika telah nampak manfaatnya yang sangat begitu besar. Baik itu dalam bidang komunikasi, pesawat televisi, telepon genggam (hand phone), facsimile, E-Mail, Blok, Face Book, media internet, transportasi, industri, hingga kemajuan pada teknologi Fisika Terapan, yang semua itu telah mengubah dunia menuju peradaban seperti saat ini.
Nah! Sekarang mari kita gunakan akal dan pikiran kita. Jika alam sedemikian sempurna, seimbang dan tersusun dengan rapi, lalu siapakah sebenarnya yang mengatur dan menciptakan alam ini? Maha besar Allah, Tuhan Semesta Alam yang telah menciptakan semesta alam. Itulah bukti adanya Allah, bukti kekuasaan Allah. Lalu apakah alam ini bersifat abadi atau pada suatu saat akan berakhir dan kapan berakhirnya? Seandainya alam semesta ini ada akhirnya, lantas apa yang akan terjadi setelah alam semesta ini berakhir? Ilmu pengetahuan alam tidak dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan itu. Di sinilah peran tuntunan agama bagi umat manusia. Hanya agama yang dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tidak bisa dijawab oleh Ilmu Pengetahuan Alam. Fenomena alam memang bisa dirumuskan sebagi fungsi besaran-besaran Fisika, dengan cara pengamatan terhadap alam semesta seperti yang dituntunkan Al-Qur’an. Pengamatan yang cermat terhadap alam semesta, sebenarnya adalah kajian terhadap ayat-ayat Al-Qur’an juga. Kajian terhadap Ayat-Ayat Al-Qur’an sudah pasti akan membawa umat manusia kepada kedekatan pada Sang pencipta. Manusia yang berhasil membawa dirinya kepada kedekatan pada Sang Pencipta, berarti dia secara tidak langsung sudah menemukan eksistensi Tuhan. Hal inilah yang bisa menambah rasa iman kepada Allah SWT. Itulah nilai-nilai religius yang tersingkap setelah kita mempelajari konsep-konsep Fisika.
Mempelajari Fisika tidak lepas dari pengamatan terhadap alam semesta, yang merupakan kegiatan ilmiah. Hasil dari kajian ilmiah yang telah dilakukan oleh para ilmuwan, ternyata hasilnya tidak ada yang bertentangan dengan ayat-ayat Al-Qur’an. Hasil-hasil pengamatan alam semesta yang rasional, semuanya menunjukkan bahwa Al-Qur’an sarat dengan muatan-muatan ilmu pengetahuan, karena pengamatan tersebut sejalan dengan isi Al-Qur’an. Jadi isi Al-Qur’an sebenarnya dapat dipelajari dari hasil pengamatan terhadap alam semesta yang terbentang sangat luas, seluas penafsiran ayat-ayat Al-Qur’an itu sendiri.
Jika kita menggunakan akal sehat dan pemikiran yang jernih, semakin kita mempelajari Fisika yang berkaitan dengan fenomena alam maka akan membuka mata batin kita untuk selalu ingat kepada Sang Pencipta. Ingat kepada Sang Pencipta akan mendorong kita untuk mendekatkan diri kepadaNya. Bagaimana cara kita mendekatkan diri kepadaNya? Agama mengajarkan kepada umat manusia untuk beribadah, menjalankan perintah dan menjauhi semua laranganNya. Karena hidup pada hakekatnya adalah untuk beribadah kepada Allah. Ingat, bahwa Allah tidak menciptakan Jin dan Manusia melainkan hanya untuk beribadah kepadaNya. Dalam beribadah Allah telah menurunkan tuntunan yang berupa kitab suci Al-Qur’an dan mengutus Rasul. Semua itu agar manusia tidak tersesat ke jalan yang salah.
Mari kita memetik dan terus menggali nilai-nilai religius melalui belajar Fisika. Semoga dengan belajar dan diiringi dengan nilai-nilai religius akan lebih bermanfaat, lebih membawa berkah dan membawa kebahagiaan dunia dan akhirat. []

Pelanggaran Laki-Laki dan Perempuan

Oleh: Anton Kuswoyo
terbit di Harian Radar Banjarmasin, Edisi 1,2 dan 6 April 2009

Semua orang pasti mempunyai tujuan yang sama dalam beribadah, yaitu ingin mencari surga dan selamat dari neraka-Nya Allah. Banyak sekali godaan, cobaan dan rintangan yang kesemuanya itu apabila kita tidak memiliki kafahaman yang kuat, keimanan, serta ketaqwaan yang tinggi, tabah dan tahan uji, dapat menggagalkan tujuan kita yang luhur ingin masuk surga selamat dari neraka. Sebagai orang iman kita mempunyai musuh bebuyutan yaitu syetan/iblis laknatullah yang dengan lihainya berusaha agar keimanan kita hancur/gagal, sehingga bersama-sama syetan/iblis masuk neraka. Ini sudah menjadi tekad dan sumpahnya iblis bahwa iblis akan menyesatkan dan mengajak anak turun Adam untuk masuk ke dalam neraka sebanyak-banyaknya. Sesuai dengan firman Allah dalam Al-Qur’an yang artinya: “Berkata iblis: wahai Tuhanku, sebab Engkau telah menyesatkan aku, niscaya aku akan menghiasi (amal) mereka di dunia dan niscaya akan ku sesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hambaMu dari mereka yang dimurnikan” [QS. Al-Hijr:39-40].
Iblis menggoda dan menyesatkan manusia melalui tempat-tempat vital dengan taktik strategi yang hebat dan menghiasi amalan-amalan yang jelek supaya kelihatan baik, amalan-amalan yang jahat kelihatan biasa saja, amalan-amalan yang keji kelihatan menyenangkan, lezat, nikmat sehingga banyak orang yang terpikat. Antara lain godaan melalui wanita. Wanita dijadika umpan oleh syetan/iblis untuk menggoda kaum pria agar terjadi pelanggaran antara laki-laki dan perempuan, mulai dari pandang-memandang, kencan berduaan, senggolan, ciuman, dan akhirnya terjadi pelanggaran had/zina. Apabila telah terjadi pelanggaran had/zina, berarti lepaslah keimanannya, berarti pula gagal tujuannya ingin masuk surga selamat dari neraka.sesuai dengan sabda Rasulullah Sholallohu’alaihi wassalam yang artinya: “Orang berzina, lepas imannya” [HR. Al-Bukhori]
Kalau sudah terjadi pelanggaran had/zina maka syetan yang berhasil menggoda dan menyesatkan itu akan mendapat suatu penghormatan tertinggi dari iblis berupa mahkota. Sedangkan pelaku zina mengalami penyesalan yang tak terhingga.
Zina termasuk pelanggaran had/dosa besar. Biasanya bermula dari pelanggaran-pelanggaran yang dianggap kecil atau remeh, yang orang menganggap mudah untuk menghapus dosanya, padahal justru dari pelanggaran kecil/remeh itulah pelanggaran besar terjadi. Salah satu dosa kecil yang dianggap remeh adalah memandang wanita yang bukan mukhrimnya secara berlebihan. Ingatlah, bahwa pada lekuk-lekuk tubuhnya wanita itu bisa membangkitkan nafsu birahi/gairah sex bagi pria yang memandangnya karena dihiasi syetan. Sabda Rasulullah Sholallohu’alaihi wassalam dalam Al-Hadis yang artinya: “Perempuan itu adalah aurat, ketika keluar maka syetan menghias-hiasinya” [HR. At-Tirmidzi]
Maka dengan memandang wanita yang bukan mukhrimnya secara berlebihan apalagi dengan penghayalan yang mendalam dan yang menjurus ke pelanggaran, hal tersebut akan membangkitkan nafsu birahi/gairah sex seseorang dan apabila orang itu tidak bisa mengendalikan hawa nafsunya, dia akan menjurus ke arah pelanggaran kencan berduaan, menyentuh, mencium dan akhirnya melakukan pelanggaran had/zina. Naudzubillahi min dzalik.
Antara seorang laki-laki dan seorang perempuan apabila sudah berhasil pandang-memandang dan berkenalan, mereka ingin yang lebih dari sekedar pandang-memandang dan berkenalan, mereka biasanya akan kencan berduaan atau ngedate. Dengan ngedate seseorang akan lebih romantis dan lebih leluasa untuk dapat melakukan pelanggaran/maksiat, hal ini berarti suatu kemenangan bagi syetan untuk dapat menggoda yang lebih parah lagi, yaitu zina.
Kita menyadari bahwa perbuatan zina adalah perbuatan tercela menurut pandangan manusia dan hukum Allah, maka sudah semestinya bila Allah memberikan adzab yang sangat berat baik di dunia maupun di akhirat. Berbagai macam penyakit mengerikan dan membahayakan seperti AIDS yang sempat menggoncangkan dunia bagai monster menakutkan yang konon kabarnya belum ada satu pun ahli medis di dunia bisa menemukan obatnya. Akibat lain dari perbuatan zina adalah nama seseorang menjadi tercela, lebih-lebih pada wanita yang langsung menanggung akibatnya seperti terjadi kehamilan, yang jelas itu menjadi aib bagi dirinya, mencoreng nama baik keluarganya dan anak yang dilahirkan juga ikut menanggung penderitaan lahir batin.
Ancaman dan siksa Allah yang diberikan pada orang berzina ternyata juga berdampak pada orang-orang iman yang lain, apabila orang iman itu sendiri tidak berusaha untuk mencegah perbuatan zina tersebut sampai dengan hal yang sekecil-kecilnya. Oleh karena itu sebagai orang iman, kita supaya benar-benar berusaha menjaga diri dari pelanggaran had/zina, dan berusaha mencegah orang lain dari pelanggaran had/zina. Karena kalau perzinaan merajalela di kalangan masyarakat, maka masyarakat itu sendiri yang akan mendapat kejelekan dari Allah, dan hilang kewibawaan bahkan mendapat siksa dari Allah.
Zina adalah perbuatan fasya’ (keji) yang dapat mencabut keimanan dari diri seseorang. Jika keimanan telah lepas maka lepas pula surganya, karena surga hanya diberikan oleh Allah kepada hambanya yang beriman. Sungguh aniaya orang yang hidupnya hanya mencari kepuasan dunia saja, menuruti hawa nafsunya dan mengerjakan dosa menjadi kebanggaan, tidak menyadari bahwa nanti di akhirat harus menjalani penderitaan, kepedihan, kesengsaraan, adzab dan neraka yang kekal.
Maka kita sebagai orang iman supaya benar-benar bisa berfikir secara sehat untuk menjadi orang-orang pintar yaitu selalu mempersiapkan diri untuk menghadapi masa depan di akhirat dengan berbuat kebajikan dan selalu berusaha dengan sungguh-sungguh baik lahiriyah maupun batiniyah agar terhindar dari perbuatan dosa, kemaksiatan terutama perbuatan zina.[]